Pengumuman Untuk Yang Selalu Julid di Kantor

Pengumuman untuk kalian yang selalu julid di kantor, tolong itu gajinya dikembalikan!

Hehe, canda. Tapi pernah gak sih kalian nemuin makhluk-makhluk yang selalu julidin apapun yang ada di kantor? Saya pernah, dan ngeliatnya sungguh amat risih, walaupun bukan saya yang dijulidin.

Kira-kira kenapa sih mereka kok kayaknya berpikiran bahwa apapun yang terjadi di kantor pasti salah dan pasti buruk. Tidak pernah ada sekalipun yang dinilai baik. Kalo terlalu jelas begitu kan jadi keliatan banget subjektifnya.

Menurut pengalaman saya sih, hampir semua yang bersikap seperti itu adalah pasukan Barisan Sakit Hati (BSH) yang merasa sudah tidak ada harapan untuk maju. Padahal, kalo pola pikirnya diperbaiki, mungkin kemajuan sudah di depan mata. Hanya karena gelap hati, jadi mentok hidupnya.

Jujur, saya pribadi juga suka nyinyir dan julid kalo ada sesuatu di kantor yang menurut saya gak pas. Tapi saya semaksimal mungkin berusaha untuk objektif dan tanpa ditambahin bumbu-bumbu cocoklogi. Saya juga berusaha untuk melihat dari sudut pandang orang yang sedang saya julidin. Dan yang paling penting buat saya, saya mencoba untuk tetap bekerja profesional.

Saya tidak berusaha untuk membuktikan julidan saya terhadap seseorang dengan mempersulit pekerjaan dia. Malah sering juga saya terang-terangan mengutarakan kepada seseorang kalo ada sesuatu dari dia dan pekerjaannya yang kurang sreg buat saya. Biar kerjaan saya pun tetap bisa berjalan dengan baik.

Intinya, nyinyiran dan julidan itu seharusnya ditujukan untuk kemajuan kantor dan diri kita sendiri, bukan malah untuk menghancurkan kantor apalagi menghancurkan diri kita sendiri. Bunuh diri itu namanya.

Anjingku Lyme Disease

Lyme Disease adalah penyakit akibat bakteri yang dibawa oleh kutu. Jadi kutu itu bawa bakteri, lalu ketika dia menggigit tubuh seseorang (juga sesehewan), bakterinya masuk ke dalam tubuh orang/hewan tersebut. Justin Bieber dan Avril Lavigne termasuk yang pernah terkena penyakit ini.

Nah saya mau share pengalaman ketika anjing saya Milly juga terkena penyakit Lyme ini.

Jadi awalnya ketika itu, saya merasa kalo Milly badannya panas dan bulunya rontok, tapi dia masih beraktivitas seperti biasa. Jadi saya pikir paling rontok bulu musiman.

Ternyata, kurang lebih seminggu kemudian, Milly mulai tidak mau bergerak. Dia hanya tiduran saja di kasurnya atau di kursi sofa. Badannya masih panas. Ketika jalan, terlihat jalannya agak seloyongan. Saat mau turun dari kursi sofa, Milly selalu ragu-ragu untuk loncat, mungkin karena merasa kakinya sakit. Tapi kalo mau digendong untuk turun, dia malah nangis teriak seperti kesakitan.

Saat itu saya pikir salah satu kakinya ada yang pincang akibat ketendang atau menginjak benda tajam di kebun tempat dia biasa pee-poop.

Tapi saya sempet juga baca-baca referensi dari internet seputar gejala yang dialami Milly. Walaupun saya belum tau bahwa Milly sakit Lyme, saya beli obat kutu tetes karena ternyata di badannya banyak pinjal (kutu yang jalannya cepat dan bisa loncat-loncat). Sebenernya udah lama saya lihat ada kutu pinjal itu di kulitnya Milly, tapi bodohnya saya gak tau kalo itu adalah kutu, karena saya cuma tau kutu adalah yang gendut-gendut itu (tick). Jadi saya pikir itu cuma hewan semacam semut yang cuma numpang lewat di kulitnya Milly.

Satu hari setelah ditetes obat kutu, kulitnya bersih dan kutunya sudah hilang. Di kasurnya ada beberapa kutu yang sudah terkapar mati. Saya jemur kasurnya, dan saya berencana meneteskan obat kutu terus setiap bulan.

Tapi gejala sakitnya gak juga sembuh. Beberapa hari lamanya saya perhatikan dan saya raba-raba seluruh tubuhnya, tapi gak ada yang sakit atau bengkak. Dan Milly sudah semakin tidak mau bergerak, saya sampai khawatir dia tidak bisa jalan untuk pee-poop. Ketika jalan, lambat sekali jalannya dan sempoyongan. Tapi tidak bisa ditebak kaki yang mana yang pincang/sakit, karena pincangnya agak aneh, kadang kaki belakang yang diangkat, kadang kaki depan, malah seringnya gak ada yang diangkat, keempat-empatnya napak tanah ketika jalan, tapi lambat. Saya mulai bingung.

Karena feeling saya mengatakan Milly kena Lyme, maka saya cari referensi sebanyak-banyaknya di internet. Sayangnya, masih sedikit referensi tentang Lyme dalam bahasa Indonesia, jadi saya cukup lama ragu kalo Milly sakit Lyme.

Ketika saya hampir menyerah untuk meyakinkan diri bahwa Milly sakit Lyme, saya nemu satu konten Youtube yang memperlihatkan kondisi anjingnya yang kena penyakit Lyme. Dan sama persis! Walaupun Milly tidak separah anjing di video Youtube itu, tapi cara berjalannya sama, dan si pembuat video juga memberi keterangan bahwa anjingnya meraung kesakitan jika diangkat/digendong.

Dari situ saya yakin kalo Milly sakit Lyme. Dan saat itu juga saya cari dan beli obat antibiotiknya di Tokopedia. Jadi jarak antara saya merasa bahwa badan Milly panas, sampai saya kasih obat antibiotik sekitar 2-3 minggu. Dan katanya, kalo penyakit Lyme didiemin, akibatnya fatal.

Saya kasih obat pertama malam hari. Subuh setelahnya, kondisinya semakin parah. Kaki depan pincang sampai diangkat. Milly akan teriak kesakitan ketika lagi tidur lalu bergerak pindah posisi. Nafasnya jadi tersengal-sengal dan berbunyi. Saya sempet baca bahwa itu adalah reaksi Herxheimer, yaitu ketika gejala malah menjadi semakin parah ketika awal minum obat.

Paginya saya kasih obat lagi. Cara pemberiannya yaitu obatnya saya tumbuk sampai jadi bubuk, lalu saya tabur di daging ayam makanannya. Jadi sekalian makan sekalian minum obat. Dari malam sampai siang itu, sebagian besar waktunya Milly hanya tidur, mungkin obatnya bikin ngantuk juga.

Sore harinya, sudah terlihat kondisi Milly sedikit membaik. Walaupun jalannya masih agak pelan, tapi dia sudah bisa jalan-jalan ke kebun dan mulai mencium-ciumi udara dan tanah jalanan. Mungkin ketika sakit, indera penciumannya tidak berfungsi, sehingga dia merasa senang bisa kembali merasakan bebauan.

Itulah sharing pengalaman pertama saya berhadapan dengan penyakit Lyme. Pelajarannya adalah, saya tidak boleh menyepelekan kutu yang menempel pada Milly, karena akibatnya bisa fatal.

Baru pada hari ketiga, kondisi Milly terlihat jauh membaik. Jalannya sudah normal, sudah bisa berdiri dengan dua kaki belakangnya, sudah bisa lari, sudah bisa lompat naik-turun kursi sofa tanpa ragu-ragu. Hanya badannya saja masih anget.

Oh ya, apa yang saya share ini hanya untuk berbagi pengalaman saja. Saya bukan dokter hewan dan saya tidak menyarankan/menganjurkan kalian untuk mempraktikkan cara saya. Jika peliharaan kesayangan kalian mengalami gejala yang sama atau mirip dengan gejala yang dialami oleh Milly, segera hubungi dokter hewan!

PS: Kenapa saya gak bawa ke dokter hewan? Karena situasi lagi pandemi covid-19 dimana dianjurkan untuk tidak keluar rumah. Selain itu, Milly juga tidak bisa digendong karena akan meraung kesakitan, saya gak tega. Kenapa gak panggil dokter ke rumah? Karena saya gak tau dan gak punya kontak dokter hewan mana yang bisa dipanggil ke rumah.

Berhenti Merokok

Tanggal 14 April 2016, saya berhenti merokok. Dan sampai hari ini, tepat 4 tahun kemudian saat tulisan ini di-post, saya masih tidak merokok, dan semoga sampai selamanya. Amin.

Q: Kapan mulai merokok?
A: Sejak tahun 2003, waktu itu kelas 2 SMA.

Q: Berapa banyak rokok yang dihisap dalam sehari?
A: Rokok terakhir sih Djarum Super isi 12, cuma sebungkus sehari.

Q: Kapan mulai berhenti merokok?
A: Saya sudah mencoba berhenti merokok berkali-kali, termasuk sekali pada tahun 2011 yang hanya bertahan selama 7 bulan sebelum kembali merokok. Dan sekarang juga masih dalam status berhenti merokok sejak 14 April 2016. Jadi baru 4 tahun berjalan saat tulisan ini di-publish.

Q: Kenapa memutuskan untuk berhenti?
A: Kalau yang terakhir ini, saya berhenti karena sedang sakit flu. Niat untuk berhenti sebenarnya sudah lama, tapi momentumnya baru datang pas tanggal 14 April itu. Saya sakit flu sekitar 2-3 hari tidak merokok, jadi sekalian saja berhenti.

Q: Apakah semudah itu?
A: Jelas tidak. Bahkan waktu sakit itu pun saya beberapa kali mencoba menghisap rokok walau terasa tidak enak. Tapi mungkin karena saya ini tipe orang yang menyukai tantangan dan selalu ingin beda dari orang lain (saya berada di lingkungan mayoritas perokok) dan juga ingin menjadi trendsetter bagi lingkungan saya, ya saya putuskan untuk berhenti.

Q: Ada kiat khusus dalam berhenti merokok?
A: Rahasia umum, semua orang tahu, yang penting adalah niat. Dengan niat, jangankan berhenti merokok, memindahkan gunung juga bisa hehe.

Q: Pakai teknik Cold Turkey atau menggunakan Terapi Pengganti Nikotin?
A: Cold Turkey dong. Tapi saya banyak sekali makan cemilan di satu bulan pertama berhenti merokok untuk menyibukkan mulut.

Q: Apakah sudah terasa perubahan dalam tubuh sejak berhenti merokok?
A: Jelas terasa. Ketika merokok saya sangat sulit menambah berat badan. Saya terlihat sangat kurus. Tapi setelah berhenti merokok, sekarang berat badan saya bertambah 20 kg, dari 65kg menjadi 85kg (malah terkadang 87kg). Lalu, makan terasa lebih enak, begitupun juga minum kopi, terasa lebih nikmat. Secara keseluruhan, saya merasa badan saya lebih sehat dibanding ketika masih merokok.

Q: Apakah ada keinginan untuk kembali merokok?
A: Menurut yang saya rasakan, setiap hari saya selalu diserang oleh godaan untuk kembali menghisap rokok. Godaan ini datang baik dari luar maupun dari dalam diri saya sendiri. Terkadang godaan itu sangat sulit untuk dilawan, tapi saya tunda hingga godaan itu hilang. Apalagi di tahun pertama berhenti, godaan itu tidak juga mereda. Berat rasanya. Tapi sekarang, setelah 4 tahun berlalu, godaan itu sudah tidak begitu berpengaruh lagi. Saya sudah sanggup melawannya, walaupun ada saat-saat tertentu yang membuat sedikit terlintas di benak saya, “ngerokok lagi enak kali ya?” hehe.

Q: Ada pesan khusus untuk yang sedang ingin berhenti merokok?
A: Yang pertama sekali adalah niat. Dengan niat, Anda bisa bertahan untuk berhenti merokok sampai gejala putus nikotin hilang. Tetapi setelah gejala putus nikotin hilang, tantangan berikutnya adalah godaan yang muncul baik eksternal (seperti nongkrong bersama teman-teman perokok, melihat orang lain merokok) maupun internal (godaan dari otak sendiri untuk mencoba sebatang rokok, mengganti dengan vape). Godaan ini sangat berat dan sulit dilawan. Godaan ini hanya dapat dilawan bila Anda dalam keadaan sadar. Ya, sadar bahwa Anda sedang digoda, sadar bahwa Anda sedang dirayu untuk terjerumus kembali ke dalam hal yang tidak Anda inginkan. Anda harus benar-benar fokus untuk melawan godaan itu sampai godaan itu menghilang. Jika Anda tidak sadar bahwa Anda sedang digoda, selamat kembali merokok hehe.

Bekerja dari Rumah Akibat Wabah Corona

COVID-19 atau dikenal sebagai virus corona sedang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Cepatnya penyebaran virus dan tingginya jumlah pasien yang terinfeksi corona membuat pemerintah di berbagai negara kelabakan, tidak terkecuali di Indonesia.

Nah, akibat dari adanya wabah corona ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Saya sendiri per tanggal 18 Maret 2020 kemarin beserta seluruh rekan kerja lainnya diperintahkan untuk tinggal di rumah sampai tanggal 26 Maret 2020.

Permasalahannya buat saya adalah, karena saya kerja di bagian staf IT, apa yang harus saya kerjakan di rumah? 😀 Sehari-hari pekerjaan saya adalah membantu rekan-rekan kerja yang lain jika ada permasalahan dalam penggunaan internet dan teknologi.

Jadi mungkin yang akan saya lakukan selama tinggal di rumah adalah mempelajari hal-hal seputar teknologi yang selama ini belum diterapkan di sekolah tempat saya bekerja dan ada kemungkinan untuk diterapkan. Contoh: sistem manajemen aset inventaris sekolah, software untuk live production dan streaming untuk acara-acara sekolah, mendalami mikrotik lagi, dan lainnya.

Nah, salah satu yang saya lakukan untuk mengisi waktu luang adalah menulis postingan ini. 😀

Sensus Penduduk 2020

Per tanggal 15 Februari 2020, pemerintah melalui Badan Pusat Statistik mulai menggelar kegiatan Sensus Penduduk (SP) 2020. Sensus Penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk secara periodik. Data yang dicapai, biasanya tidak hanya meliputi jumlah orang, tetapi juga fakta mengenai misalnya jenis kelamin, usia, bahasa, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

SP2020 akan diadakan melalui 2 metode, yaitu secara online dan secara offline. Sensus Penduduk Online dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2020 – 31 Maret 2020, sedangkan Sensus Penduduk Offline (yaitu dengan kunjungan wawancara) akan dilaksanakan pada tanggal 1 – 31 Juli 2020.

Nah, bagaimana cara mengikuti Sensus Penduduk Online ini? Berikut tata caranya.

Pertama, buka alamat situs https://sensus.bps.go.id/ .

Kemudian, masukkan NIK, Nomor KK, dan kode Captcha pada kotak yang terletak di sebelah kanan. Jika sudah diisi semua, klik Cek Keberadaan.

Berikutnya, buat password untuk login nanti, dan juga pertanyaan keamanan untuk mereset password jika suatu saat Anda lupa.

Nah, setelah Anda membuat password, akan ada petunjuk pengisian sensus. Jika Anda sudah siap, maka klik tombol Mulai mengisi.

Isian pertama adalah Keterangan Keluarga. Di bagian ini Anda diminta untuk mengisi alamat tempat tinggal saat ini dan beberapa keterangan mengenai tempat tinggal tersebut.

Jika sudah diisi, Anda bisa klik Lanjut untuk melanjutkan isian. Di bagian berikutnya adalah daftar anggota keluarga. Di sana ada daftar nama-nama anggota keluarga Anda, dan Anda juga dapat menambahkan anggota keluarga baru jika belum tertera di daftar tersebut.

Jika sudah sesuai, Anda bisa klik Lanjut untuk melanjutkan pengisian mengenai data-data pribadi masing-masing anggota keluarga Anda. Jika Anda belum selesai mengisi semua data yang diperlukan, Anda dapat menyimpan sebagian isian Anda dengan klik tombol Simpan sementara yang terletak di sebelah kanan atas.

Jika Anda sudah mengisi data seluruh anggota keluarga Anda, maka selanjutnya akan ada Ringkasan Pengisian Sensus yang memberitahukan status pengisian anggota keluarga Anda apakah sudah lengkap atau belum atau masih ada kesalahan pengisian. Jika belum lengkap atau ada kesalahan, harap dilengkapi atau diperbaiki terlebih dahulu. Namun jika Anda sudah yakin dengan kelengkapan dan kebenaran data yang Anda isikan, silakan klik tombol Kirim dan unduh bukti pengisian.

Konten yang Tidak Layak Share

Beberapa hari lalu saya menemukan sebuah video amatir sebuah kejadian kecelakaan yang di-share di Whatsapp Group (WAG) yang saya ikuti. Video itu dengan jelas menyorot seorang wanita korban kecelakaan yang tewas di TKP dengan kondisi yang mengenaskan dimana kepalanya pecah terlindas truk. Jadi di video itu tergambar jelas bagaimana isi kepala yang sudah pecah berhamburan keluar. Berikut ini hasil capture-nya:

Saya pikir, video-video semacam ini tidak layak untuk di-share. Saya tidak mengerti bagaimana bisa seseorang begitu saja menyebarluaskan video yang seperti ini. Dimana masalahnya?

Pertama, video tersebut merupakan konten yang mengandung unsur sadis dan mengerikan. Tidak semua orang sanggup melihat gambar-gambar semacam itu tanpa merasa jijik.

Kedua, bayangkan jika korban yang ada di dalam video tersebut adalah keluarga atau teman anda. Sudah pasti anda tidak ingin melihat video tersebut untuk menghindari bertambahnya kepiluan hati dan trauma.

Jadi, harap dipikir ulang jika anda ingin menyebarluaskan konten-konten yang mengandung unsur sadis dan mengerikan.

Harapan Jika Perang Dunia 3 Terjadi

Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dengan Iran. Hal itu disebabkan oleh dibunuhnya jenderal Iran, Qasem Soleimani oleh tentara AS.

AS berpandangan bahwa Soleimani mengancam keamanan negara mereka, sehingga mereka menyerang dan membunuh Soleimani. Iran sendiri tidak terima dengan kejadian itu, dan mengirimkan serangan balasan dengan menyerang pangkalan militer AS di Irak.

Tagar WWIII dan kata kunci World War 3 pun menjadi trending topic dunia akibat kejadian tersebut.

Sementara itu di Asia, hubungan Indonesia dengan Tiongkok agak menegang karena kapal-kapal ikan Tiongkok memasuki perairan Indonesia di Natuna dan mencuri ikan di sana. Bahkan kapal-kapal ikan tersebut dikawal oleh kapal Coast Guard mereka.

Tiongkok berpandangan bahwa mereka berada di perairan Tiongkok. Sementara itu Indonesia berpandangan bahwa wilayah itu adalah wilayah Indonesia sesuai dengan konvensi UNCLOS yang juga disepakati oleh Tiongkok.

Dua kejadian yang terjadi di awal tahun 2020 ini menjadi kejutan tahun baru yang tidak diduga banyak orang. Saya berharap Tiongkok menghormati kedaulatan laut Indonesia dan segera keluar dari wilayah perairan Natuna. Untuk kasus AS-Iran, saya cuma berharap kalaupun perseteruan mereka terus memanas dan berlarut-larut, semoga gak ada efek negatifnya untuk Indonesia. Malah kalo bisa sih Rupiah menguat terhadap US Dollar, IHSG naik, dan NAB reksadana naik hahaha.

Menulis Tahun 2020 Harus Lengkap

Kemarin saya mendapatkan broadcast message di salah satu grup WA yang saya ikuti, isinya sebagai berikut:

Sekedar mengingatkan :

Untuk segala surat penyurat , apalagi yang mengandung nilai perikatan hukum. Untuk penulisan tanggal selama tahun 2020, harap jangan disingkat, misalnya hanya ditulis 25/02/20. Hal ini bisa disalahgunakan orang dengan menambahkan 2 angka dibelakangnya, misalnya menjadi 25/02/2019 atau 25/02/2018, dan seterusnya. Harap selama tahun 2020 penulisan tanggal ditulis lengkap : 25/02/2020 supaya tidak bisa ditambahi angka untuk disalahgunakan.

Nanti setelah tahun 2021 boleh disingkat lagi menjadi 25/02/21, karena sdh tidak bisa ditambahi angka lagi.

Boleh dishare untuk mencegah hal2 yg tidak diinginkan di kemudian hari.

Selamat memasuki tahun 2020.

Inti dari broadcast (BM) itu adalah, berhati-hati ketika menuliskan tahun saat menulis tanggal agar tidak menyingkat 01/01/2020 menjadi 01/01/20 karena angka 20 bisa ditambahi angka lain semisal 19 di belakangnya (jadinya 2019).

Pesannya sangat bagus, tapi saya jadi inget-inget lagi bagaimana selama ini saya menuliskan tanggal. Ternyata saat membuat surat resmi (yang diketik dengan komputer), saya selalu menuliskan tanggal dengan format baku, seperti ini: 19 Januari 2020.

Mungkin yang sering pake format pendek sesuai dengan yang di BM di atas adalah ketika saya nulis memo atau catatan kecil menggunakan pulpen. Tapi sekarang ini saya udah sangat jarang nulis memo.

Well anyway, dari sekian banyak BM yang kebanyakan “pepesan kosong” bahkan menjurus hoax, baru kali ini saya dapet broadcast yang cukup ada faedahnya secara teknis. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Pengen Kuliah

Saya ini lagi ngebet banget pengen kuliah lagi. Dulu sempet kuliah tapi DO hahaha.

Sekarang lagi kepikiran pengen kuliah di UT (Universitas Terbuka). Lho kenapa pilih UT?

Yang pasti, UT yang paling cocok sama kondisi saya sekarang. Saya sulit untuk bolak balik rumah-kantor-kampus setiap hari karena yaaa waktunya susah. Jadi lebih pilih kuliah online.

Biaya pun jadi pertimbangan saya, karena biaya di UT masih terjangkau buat saya. Pilihan saya mau ke program studi Manajemen, akreditasinya juga udah A. Saya cek sekilas mata kuliah juga kayaknya seru-seru kecuali Matematika Ekonomi kali ya? Haha.

Sebenernya saya sempet bingung pilih antara program studi Manajemen sama Administrasi Bisnis, tapi akhirnya saya putuskan pilih Manajemen. Kenapa? Mungkin nanti saya jawab detail kalo udah ngerasain kuliah Manajemen biar gak salah.

Ya semoga gak ada halangan dan saya bisa daftar di semester ganjil nanti. Amin.