- Setiap organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang akan berdampak pada kelangsungan hidup nya baik secara langsung atau tidak. Perubahan tersebut bisa berasal dari eksternal atau internal. Berikan contoh kedua perubahan lingkungan tersebut!
JAWABAN
Contoh perubahan lingkungan organisasi:
Eksternal
Lingkungan organisasi selalu berubah. Perubahan tersebut mencakup perubahan yang mengancam kelangsungan hidup suatu organisasi dan perubahan yang menyediakan kesempatan bagi organisasi. Contoh yang pertama adalah ketika komputer PC (personal computer) mulai populer, IBM mulai kebingungan. IBM terutama memproduksi komputer besar (mainframe) dan tidak begitu menaruh perhatian terhadap PC. Ketika PC mulai populer, permintaan terhadap mainframe menunjukkan penurunan. Pesaing-pesaing baru dalam hardware dan software PC mulai bermunculan. PC mempunyai kemampuan yang semakin baik. Produk andalan IBM, mainframe, semakin tidak populer. IBM pada akhirnya harus melakukan perubahan-perubahan yang cukup substansial, termasuk mengganti direktur utamanya dari John Akera ke Lou Gestner. Apabila IBM tidak melakukan perubahan, kemungkinan besar IBM akan menuju kehancuran.
Contoh yang kedua, ketika krisis minyak melanda dunia, konsumen menjadi lebih suka mobil kecil yang lebih menghemat bahan bakar. Industri mobil Amerika Serikat tidak tanggap terhadap perubahan tersebut. Mereka tetap memproduksi mobil besar. Mobil Jepang memanfaatkan perubahan tersebut. Mereka membuat mobil kecil yang “kompak” dan hemat bahan bakar. Industri mobil Jepang dalam hal ini memanfaatkan kesempatan dengan terjadinya perubahan preferensi konsumen mobil.
Lingkungan selalu berubah karena banyak hal. Konsumen menjadi semakin pandai dan kritis. Sebagai konsekuensinya, konsumen menjadi semakin kritis. Teknologi juga mendorong perubahan lingkungan. Teknologi komunikasi memungkinkan informasi menyebar dengan cepat. Perubahan politik, sosial, dan ekonomi semuanya akan mengakibatkan perubahan lingkungan.
Internal
Faktor-faktor internal juga mendorong perlunya perubahan dalam organisasi. Contohnya, perubahan strategi akan mengakibatkan, sebagai konsekuensinya, perubahan organisasi agar organisasi tersebut lebih sesuai dengan strategi yang baru. Perubahan manajemen juga akan mendorong perubahan dalam organisasi. Semakin besar organisasi, organisasi mempunyai kecenderungan menjadi semakin birokratis, semakin lamban dalam bereaksi (tidak responsif). Situasi semacam itu tidak menguntungkan organisasi. Perubahan diperlukan dalam hal ini. Kalau tidak, organisasi dapat mengalami penurunan. Hal itu dialami oleh IBM pada pertengahan 1980-an. Organisasi IBM menjadi semakin tidak responsif. Perubahan-perubahan dilakukan, termasuk memotong lapisan manajemen menjadi lebih flat. Diharapkan, struktur tersebut membuat IBM menjadi lebih responsif.
Dorongan dari faktor internal juga sering mencerminkan perubahan dalam lingkungan. Sebagai contoh, tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi membuat tingkat pendidikan karyawan menjadi semakin tinggi. Karyawan menjadi semakin sadar akan hak-haknya. Organisasi harus berubah mengimbangi perubahan karyawan tersebut.
- Adakalanya perubahan sulit atau tidak berhasil dilakukan organisasi. Jelaskan bagaimana proses perubahan yang terjadi di organisasi?
JAWABAN
Pada umumnya, perubahan tidak berhasil karena dua hal. Pertama, orang tidak dapat mengubah atau tidak mau mengubah perilaku dan sikap yang sudah tertanam cukup lama. Kedua, pada waktu orang berubah, sering kali perilaku yang baru hanya terjadi pada masa-masa awal perubahan. Sesudah itu, ada kecenderungan orang kembali lagi ke perilaku yang lama. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kurt Lewin mengajukan proses perubahan yang mencakup tiga tahap: unfreezing, change (implementasi), dan refreezing.
- Unfreezing
Dalam tahap ini, karyawan yang terkena perubahan dijelaskan mengenai pentingnya perubahan sehingga karyawan tersebut menjadi sadar akan pentingnya perubahan.
- Change (Implementasi)
Setelah karyawan siap terhadap perubahan, perubahan kemudian dilakukan. Perubahan dapat melibatkan agen perubahan yang membantu proses perubahan melalui identifikasi dan internalisasi. Dalam tahap ini, sikap dan perilaku yang baru diajarkan kepada karyawan.
- Refreezing
Tahap ini bertujuan membuat nilai, sikap, dan perilaku yang baru (yang diinginkan) menjadi norma yang baru. Tahap ini dapat dilakukan dengan memberi dukungan atau memaksa perilaku yang baru tersebut.